Mau Jadi Apa Aku Nanti Ya?


Di suatu desa kecil  yang terletak di Pulau Jawa ,terdapat seorang remaja lelaki yang biasa dari keluarga biasa juga,namanya Nizam.Ia masih duduk dibangku SMA kelas 12 di SMA Harapan  .Nizam anak yang sopan ,rajin dan suka menolong teman-teman nya.Namun,d ibandingkan dengan teman –teman disekolah nya ,Nizam termasuk anak yang kurang pintar.Nizam juga termasuk dari keluarga kurang mampu.Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ,Nizam setiap sore nya membantu orang tua nya berkeliling untuk berjualan gorengan .Berbed sekali dengan nasib teman-teman nya yang setiap kebutuhannya dengan mudah terpenuhi.Dalam kondisi seperti tersebut ,Nizam tidak putus semangat dan tidak minder.Nizam tetap menjadi anak yang yang rajin suka menolong teman-teman nya.
            Suatu hari disekolah , teman-teman Nizam sedang berbincang-bincang.Mereka sedang membicara tentang masa depan mereka setelah lulus SMA. Teman Nizam yang bernama Bima , setelah lulus ingin masuk ke universitas di kota.Lalu Tobi ,ingin melanjutkan sekolahnya di luar negeri.Teman-teman Nizam yang lain juga akan melanjutkan sekolah mereka.Kemudian Tobi bertanya kepada Nizam,”kalau kamu mau kemana?”.Mendengar pertanyaan tersebut ,Nizam terdiam sebentar ,kemudian Nizam menjawab “sepertinya aku hanya akan membantu oranng tua ku berjualan gorengan.
            Sepulang sekolah ,Nizam terus memikirkan pertanyaan Tobi.Ia bingung dengan masa depannya.”Mau jadi apa aku nanti ya”.Malam harinya ,ia terus berpikir .Ia terus mencari segala kemungkinan yang bisa ia dapat.Hal tersebut terus ia lakukan setiap malam ketika akan tidur.Namun ia tidak kunjung menemukan jawabannya ,sampai akhirnya ia telah lulus sma.
            Setelah beberapa waktu, tiba saat nya bagi teman-teman Nizam untuk pergi melanjutkan pendidikannya.Semua teman Nizam perpamitan ,tinggal Nizam sendirian .Nizam akhirnya mengambil suatu keputusan besar, ia akan merantau ke kota untuk mendapatkan pekerjaan.Setelah perdebatan yang lama dengan orang tuanya , akhir nya Nizam mendapat restu untuk pergi ke kota.Dengan uang seadanya ,Nizam pergi mengadu nasib ke kota.
            Setelah sampai di kota , Nizam berusaha untuk melamar pekerjaan.Dengan ijasah sma nya itu, sangat sulit bagi Nizam untuk mendapatkan pekerjaan.namun Nizam tetap semangat berusaha untuk mendapat pekerjaan .Setelah 7 hari di kota, uang Nizam habis , ia bingung harus berbuat apa.Bila tidak segera medapatkan uang ,Nizam bisa mati kelaparan.
            Dalam perjalanannya encari pekerjaan ,Nizam melihat sebuah proyek pembangunan gedung lantai 20.Terpikir oleh Nizam, “kalau aku tidak bisa menggunakan apa yang  aku dapat  dari sekolah, mungkin aku bisa menggunakan tenaga ku”.Dengan capat Nizam segera menemui mandor dan ia melamar pekerjaan menjadi kuli.Akhir nya , ini menjadi pekerjaan pertama yang didapat oleh Nizam di kota.Meski pun Cuma menjadi kuli ,Nizam tidak kecil hati.”Yang penting aku sekarang sudah kerja”,ucap Nizam dalam hati.
            Hari pertama menjadi kuli dirasa sangat berat bagi Nizam.Meskipun begitu ,ia tetap semangat bekerja dan tidak mengenal lelah.Dengan gaji nya yang sedikit tersebut, Nizam memberanikan diri untuk menyewa sebuah kamar yaag sempit.”Meskipun sempit ,tapi kalau hasil kerja sendiri rasanya puas , hehe” ,pikir  Nizam.Hari demi hari Nizam lewati dengan menjadi kuli.Kini tubuh nya sudah mulai terbiasa dengan pekerjaan berat tersebut .Nizam sudah cukup terbiasa hidup yang berat, sehingga ia mampu menghadapi  sulit nya hidupnya saat ini.Ia juga mampu menabung dari gajinya yang sedikit tersebut.”meskipun sedikit,lama-lama menjadi bukit”, kata Nizam.
            Setelah beberapa bulan bekerja, Nizam memiliki uang tabungan yang cukup banyak.Dengan uang nya itu,ia ingin mencoba berjualan gorengan .Hari percoba mencoba usahanya ,ia harus bangun lebih pagi untuk membuat gorengannya .Setelah jadi ,ia membawa nya ke sebua toko untuk dititipkan.Setelah itu ia berangkat untuk bekerja.Sore harinya ia kembali ke toko untuk  mengambil hasil dagangannya.Namun sayang, gorengan yang di buatnya hanya terjual sedikit.”Karena hari pertama ,mungkin yang terjual memang sedikit, aku harap besok bisa lebih baik”, ucapnya dalam hati.Hari berikutnya ia melakukan hal yang sama,pergi  toko untuk menitipkan gorengannya , lalu pergi bekerja ke proyek.Selama 2 minggu ia melakukan hal yang sama, namuntiap hari gorengannya yang terjual hanya sedikit.Nizam bingung apa yang harus dilakukan ,uang tabungannya juga tinggal sedikit.Malam harinya ,ia berpikir kenapa dagangannya tidak laku.Kemudian terpikir oleh nya ,”mungkin aku harus menitipkan gorengan ku di tempat yang lebih tepat.Akhirnya ,ia menentukan bahwa tempat terbaik untuk dititipi adalah tempat yang dekat sekolah.
            Pada Hari Minggu, ia berkeliling kota untuk mencari sekolah yang tepat untuk bisa dititipi gorengan.Ternyata tidak semudah yang ia kira, kebanyakan  dekat sekolah sudah ada yang berjualan gorengan.Setelah berkeliling, akhirnya ia menemukan sebuah sekolah yang tingkat persaingan untuk berjualan tidak terlalu tinggi.Ia pun menitipkan gorengannya disalah satu toko dekat sekolah tersebut.Namun,toko tersebut cukup jauh dari tempat ia tinggal.Sehingga ia harus bangun lebih pagi untuk mengantar goengannya.
            Esok harinya ,ia membuat gorengan dengan uang tabungannya yang tersisa.”Ini modal ku yang terakhir,aku harap kali ini gorenganku laku” ucap Nizam dalam hati.Setelah gorengannya jadi, ia pun segera berangkat mengantarkan gorengannya tersebut.Setelah itu , ia pergi bekerja menjadi kuli.Hari ini menjadi terasa sangat lama bagi Nizam.Ia tidak sabar ingin tahu bagaimana nasib dagangannya.Apakah laku di beli anak-anak sekolah , atau malah Cuma dirubung lalat.Dalam pekerjaannya sebagai kuli di proyek tersebut ,ia mendapatkann banyak teman .Salah satunya yang paling akrab dengan Nizam adalah Rangga.Rangga adalah seorang remaja dari sebuah desa terpencil.Orang tua nya miskin,sehingga tidak bisa menyekolahkan nya.Hal ini menciptakan perasaan senasip antara Nizam dan Rangga.Mereka sering saling bercerita tentang kehidupannya masing-masing.Sehingga pekerjaan mereka yang berat menjadi menyenangkan.
            Sore telah tiba, pekerjaan menjadi kuli telah berakhir.”Kini saatnya bagi ku untuk melihat daganganku”, kata Nizam.Ia bergegas menuju toko tempat ia menitipkan dagangannya.Ketika melihat bagaimana hasil dagangannya.Ia sangat terkejut dan senang  sekali melihat dagangannya yang habis terjual.Semangat kembali naik dengan melihat hasil yang ia dapat.
            Esok harinya ,ia melakukan hal yang sama,begitu terus setiap hari.Ia pun mulai berpikir untuk memperbesar usahanya.Ia memutuskan untuk berhenti menjadi kuli ,dan membuka lapak sendiri .”Ini keputusan yang cukup berat, semoga aku mendapat hasil yang terbaik”,ucap  Nizam kepada dirinya sendiri.
Hari pertama ia berjualan,rasanya sangat berdebar menunggu jam istirahat siswa.Keringat dingin terus mengucur ,ia takut dangangannya tidak laku.Akhirnya terdengar suara bel istirahat, para siswa segera keluar kelas dan menyerbu pedagang-pedagang yang berjualan.Tidak terkecuali dagangan Nizam.Nizam pun tersenyum cerah dengan kondisi baik tersebut.Ia segera melayani para siswa yang hendak membeli dagangannya.Dengan perasaan senang dan penuh semangat,Nizam melewati hari ini dengan baik.Setelah 1 tahun ,Nizam berdagang di sekolah tersebut,  ia mendapatkan uang dalam jumlah yang banyak.Ia tidak menyangka apa yang telah ia lakukan saat kecil , bisa membuatnya sukses seperti sekarang.Dengan uang yang di dapatkannya, ia bisa membuat cabang dan memerkerjakan seorang karyawan.Sebelum membuat cabang, ia menentukan terlebih dahulu siapa karyawannya.Ia teringat dengan Rangga, dan memutuskan untuk merekrutnya.
            Rangga bersedia menjadi karyawan Nizam.Dengan segera Nizam memberikan cara-cara bagaimana menjadi penjual yang baik.Setelah yakin dengan kemampuan Rangga, Nizam membuka cabang baru yang lebih besar yang akan dia pegang sendiri.Kali ini agak berbeda          .Bila sebelumnya Nizam berjualan di sekolah,kali ini Nizam berjualan pada malam hari di pinggir jalan yang ramai .Tidak perlu menunggu waktu yang lama, dagangan Nizam laris dan segera habis.Memang, gorengan Nizam lebih enak dari pada yang lain, sehingga orang tidak merasa rugi untuk membeli.Ditambah pelayanan yang menyenangkan, membuat semuanya lebih sempurna.
            5 tahun berjualan gorengan , Nizam benar-benar menjadi seorang pedagang yang sukses.Uang sudah tidak menjadi masalah bagi Nizam.Hidupnya sudah lebih dari kecukupan .Sekarang, tiap bulan ia selalu mengirimi orang tua nya uang, agar hidupnya lebih sejahterah.
Suatu hari ,di sma Harapan diadakan reuni.Nizam bertemu kembali dengan dengan teman-temannya.Di sana ,ia bertemu dengan Tobi .Tobi mendengar bahwa Nizam sekarang  sukses.”Kamu sekarang sukses ya, gimana caranya?”,tanya Tobi.Nizam  pun terdiam sejenak , kemudian berkata “seperti yang aku bilang dulu, aku hanya membantu orang tua ku berjualan gorengan”.
Dari cerpen diatas penulis ingin menyampaikan pesan ,bahwa siapa saja, meskipun tidak pintar,tidak berasal dari keluar kaya, dan hanya orang biasa-biasa saja,namun memiliki semangat, pikiran  optimisme dan mau bekerja dan berusaha, dapat meraih suksesnya.Bagi mereka yang punya masa kecil seperti Nizam ,jangan berkecil hati.Karena dunia ini terbuka bagi siapa saja yang mau mengejarnya.

TAMAT

Comments

Popular posts from this blog

SKENARIO ANDE-ANDE LUMUT

Bentuk-bentuk kebijakan ekonomi mikro

CARA YANG DAPAT DILAKUKAN UNTUK SUKSES DI PASAR MONOPOLISTIK